Mengenal Komponen dan Fungsi Sistem Kontrol Emisi Gas Buang
Sebagian besar dari kita mungkin masih belum begitu paham tentang fungsi dari sistem kontrol emisi gas buang. Secara garis besar, fungsi utama dari sistem ini adalah membuang gas hasil pembakaran. Namun, sebelum kita membahas lebih dalam mengenai fungsi kontrol emisi gas buang, kali ini kita akan membahas emisi gas buang mobil terlebih dahulu.
Emisi gas buang merupakan sisa pembakaran yang terjadi di mesin pembakaran alias internal combustion engine. Dikeluarkan melalui knalpot, emisi gas buang ini punya sejumlah unsur kimia, seperti air, karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon.
Dalam beberapa senyawa tersebut, terdapat karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon jadi senyawa yang mencemari lingkungan. Nah, di Indonesia, ada ada dua senyawa yang menjadi fokus dalam pengujian emisi gas buang, yakni karbon monoksida dan hidrokarbon yang dinilai berbahaya dan bisa memicu penyakit.
Fungsi Sistem Kontrol Emisi Gas Buang
Emisi gas buang dikeluarkan oleh knalpot yang tersusun oleh beberapa komponen utama, yaitu exhaust manifold atau yang lebih dikenal dengan header, pipa gas buang atau exhaust pipe, catalytic converter, resonator, muffler, dan muffler tip.
Nah, dari komponen-komponen tersebut punya fungsi dan perannya masing-masing. Header merupakan komponen ini bertugas untuk mengumpulkan gas buang dari semua ruang bakar dan mengalirkannya ke pipa gas buang.
Sedangkan catalytic converter berguna untuk mengurangi jumlah karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida yang terkandung pada gas buang. Sementara resonator berfungsi untuk meredam suara ledakan gas buang dan membuat back pressure.
Jadi, bagaimana sistem emisi gas buang berfungsi pada sebuah kendaraan? Fungsi sistem kontrol emisi gas buang adalah memastikan hasil pembakaran yang dikeluarkan dari sebuah kendaraan disalurkan dengan baik dengan gas buang yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Tips Merawat Knalpot Mobil
Setelah mengetahui pentingnya tugas dan fungsi dari komponen-komponen yang ada pada sistem kontrol emisi gas buang, yuk, ketahui juga tentang cara merawatnya.
Tak hanya berguna untuk mengontrol emisi gas buang, nyatanya knalpot juga mampu membuat tampilan makin keren serta menambah performa kendaraan berkat pembuangan yang sempurna. Nah, inilah cara merawat knalpot mobil yang perlu sahabat tahu.
Pemberian Oli
Oli berfungsi untuk membuat kondisi silencer tetap basah sehingga karat tidak akan muncul. Berikan oli ke dalam lubang knalpot saat knalpot dalam kondisi panas. Sahabat bisa memanaskan mobil terlebih dahulu dan berikan sekitar 500 ml.
Cek Drainase Knalpot
Tips berikutnya yang bisa sahabat lakukan adalah memeriksa drainase secara rutin. Perlu sahabat ketahui, lubang drainase ini berguna untuk menampung air yang masuk ke dalam silencer agar tidak tergenang.
Nah, pengecekan ini berfungsi untuk memastikan jika drainase tidak tersumbat. Caranya juga terbilang mudah, sahabat cukup memasukkan lidi ke dalamnya. Jika terasa tidak ada hambatan, berarti drainase berfungsi dengan maksimal.
Segera Keringkan Knalpot
Segera keringkan knalpot setelah mobil sahabat melewati genangan air atau mengemudi saat hujan. Jika tidak segera dikeringkan, knalpot akan lebih mudah menjadi keropos terkena air hujan. Setelah dikeringkan pada bagian luarnya, sahabat juga harus mengeringkan bagian dalam dengan memanaskan mesin mobil tersebut.
Amplas Knalpot
Jika knalpot sudah terlanjur terkena karat, hilangkan karat tersebut dengan menggunakan amplas. Sahabat bisa menyemprotkan cairan penghilang karat pada knalpot mobil tersebut lalu gosok dengan menggunakan amplas. Cairan ini tidak boleh terlalu sering digunakan karena sifatnya yang korosif dan bisa mengikis lapisan knalpot.
Nah, itulah hal-hal yang perlu sahabat perhatikan untuk menjaga fungsi sistem kontrol emisi gas buang tetap berfungsi optimal. Jadi, selalu lakukan perawatan secara teratur, ya!
Penulis : Rizkita Darajat