Apa itu Vulkanisir Ban? Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Vulkanisir ban kerap kali dijadikan alternatif di saat melakukan penggantian ban. Lantas mengapa hal tersebut dijadikan alternatif? Apa kelebihannya dan apa kekurangan dari hal tersebut? Untuk selengkapnya perhatikan ulasan berikut.
Apa itu Vulkanisir Ban?
Bagi sebagian orang vulkanisir ban dianggap sebagai suatu alternatif ketika hendak melakukan penggantian ban. Lantas apa yang dimaksud dengan vulkanisir ban tersebut? Mengapa sebagian orang memilih hal tersebut? Vulkanisir ban merupakan ban bekas yang diperbaiki dan dipulihkan dengan cara memasang lapisan karet ke permukaan ban yang telah aus sehingga dapat digunakan kembali.
Kelebihan Vulkanisir Ban
Meski vulkanisir ban merupakan merupakan ban bekas yang di reparasi, tetapi ban tersebut memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
1. Harga yang lebih ekonomis
Kelebihan utama vulkanisir ban dapat dilihat dari harganya yang lebih ekonomis dibandingkan ban baru. Hal tersebut bisa terjadi karena vulkanisir ban merupakan ban bekas yang diperbaiki kembali sehingga biaya produksi juga lebih murah dibandingkan biaya produksi ban baru.
2. Mengurangi limbah ban
Selain murah, vulkanisir ban juga dapat membantu mengurangi limbah ban bekas yang sudah tidak terpakai. Hal tersebut dapat berdampak positif pada lingkungan karena tidak tercemari oleh limbah ban bekas.
Kekurangan Vulkanisir Ban
Karena vulkanisiri abn merupakan ban bekas yang di reparasi, tentunya jenis ban ini memiliki beberapa kekurangan, Adapun kekurangan selengkapnya sebagai berikut.
1. Daya tahan ban tidak sekuat ban baru
Daya tahan vulkanisir terbilang lebih mudah aus dibandingkan ban baru. Hal tersebut merupakan salah satu kekurangan dari vulkanisir ban. Kekurangan tersebut terbilang wajar karena vulkanisir ban merupakan ban bekas yang diperbaiki lagi. Jika dibandingkan dengan penggunaan ban baru yang asli, daya tahan vulkanisir ban hanya 60% hingga 70% dari daya tahan ban asli yang baru tersebut. Usia pakai vulkanisir ban biasanya hanya bertahan selama 24-48 bulan saja.
2. Kinerja yang kurang optimal
Meski vulkanisir ban dapat menghasilkan traksi layaknya ban baru pada umumnya, namun traksi yang dihasilkan kurang optimal dibandingkan traksi yang dihasilkan ban asli. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kenyamanan berkendara terutama pada saat pengereman, atau berkendara di kondisi jalanan yang kurang rata atau cuaca ekstrem.
3. Kendaraan menjadi tidak stabil
Penggunaan vulkanisir ban pada kendaraan akan menyebabkan kendaraan menjadi kurang stabil karena posisi tapak ban pada vulkanisir ban tidak seimbang. Hal tersebut terjadi karena pada saat pemasangan posisi tapak ban dilakukan seadanya atau secara manual.
4. Ban mudah bocor dan pecah
Vulkanisir ban juga kerap kali mengalami kebocoran ban, terutama bocor halus di bagian ban dalam. Selain itu vulkanisir ban kerap kali pecah jika digunakan di medan jalan yang rusak, ataupun di cuaca ekstrem di musim panas. Hal tersebut terjadi karena panjang karet-karet sisa pada vulkanisir ban lebih pendek dibandingkan ban asli, compound pada vulkanisir ban tidak homogen karena material bahan yang digunakan tidak serupa dengan ban asli, desain pada tapak ban cenderung zig-zag.
5. Risiko kecelakaan lebih tinggi
Karena vulkanisir ban lebih rentan terhadap kegagalan struktural. Kondisi ini menyebabkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan ban asli.
Baca Juga: Perbedaan Ban Tubeless Dengan Ban Biasa
Demikian ulasan lengkap mengenai vulkanisir ban yang perlu diketahui. Mengingat banyaknya kekurangan yang dimiliki oleh vulkanisir ban serta mengancam keselamatan pengemudi. Pastikan Anda selalu menggunakan ban asli apabila sedang melakukan penggantian ban untuk menghindari risiko kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan berkendara.