Master silinder merupakan komponen mobil yang memiliki fungsi penting dalam sistem pengereman mobil. Komponen ini memiliki cara kerjanya yang sederhana dalam menjalankan fungsinya. Agar Anda lebih mengenali fungsi dan cara kerja selengkapnya dari komponen ini, mari perhatikan ulasan berikut.
Ada beberapa fungsi master silinder mobil yang perlu Anda ketahui. Berikut fungsi selengkapnya.
Fungsi pertama, sebagai pengubah energi gerak yang berasal dari pedal rem menjadi energi tekanan hidrolis. Tenaga mekanis dari pedal rem akan di konversi menjadi tenaga hidrolis. Nantinya tenaga hidrolis akan digunakan dalam proses pengereman melalui bantuan selang yang terdapat di master silinder.
Fungsi kedua, sebagai wadah ketika pedal rem ditekan atau diinjak. Pada kondisi tersebut, piston akan terdorong oleh push rod sehingga mengenai master silinder. Pada kondisi tersebut, master silinder akan mengecilkan volume ruangan sehingga menekan fluida. Akibatnya fluida mendorong kampas rem pada saat mobil di rem.
Jika dilihat dari kedua fungsi di atas, master silinder memiliki fungsi utama sebagai fitur keselamatan mobil. Komponen ini biasanya terdapat di area firewall pada mesin mobil. Komponen ini memiliki reservoir yang di dalamnya terdapat tabung yang tersambung pada tiap roda silinder dan terisi minyak rem. Ketika rem diinjak maka tekanan dari master silinder akan diteruskan ke silinder roda sehingga memperlambat laju mobil.
Untuk cara kerjanya sendiri, master silinder memiliki mekanisme kerja yang sederhana. Adapun cara kerjanya sebagai berikut.
Ketika Anda menekan pedal rem, maka bagian piston akan bergerak ke kanan sehingga menyebabkan piston cup menutup saluran compensating port. Kondisi akan menyebabkan saluran antara reservoir tank dan silinder tertutup. Akibatnya minyak rem akan tertekan sehingga terjadi perintah untuk melakukan mekanisme pengereman pada rem depan.
Ketika Anda menekan pedal rem jauh lebih dalam, maka piston akan bergerak ke arah kiri. Kondisi ini menyebabkan tekanan hidrolis semakin besar sehingga mengalahkan tekanan return spring piston 2. Akibatnya compensating port akan tertutup dan menekan fluida sehingga terjadi mekanisme pengereman pada rem belakang.
Tekanan yang berasal dari kedua piston akan disalurkan ke bagian silinder roda. Tekanan fluida tersebut akan diubah menjadi gerakan yang mendorong kampas rem sehingga menimbulkan gesekan antar komponen pengeraman. Alhasil laju mobil lambat laut bisa dihentikan.
Ketika pedal rem tidak Anda rekan, maka tidak terjadi pergerakan piston karena push road ada pada posisi bebas dan tidak mendorong piston. Akibatnya piston tetap berada pada posisi semula, yakni berada di antara inlet port dan compensating port serta return spring menahan posisi piston.
Ketika Anda melepaskan pedal rem, maka push rod dan piston akan bergerak kembali ke posisi awal. Dalam proses kembalinya posisi piston tersebut, fluida atau minyak rem yang telah sampai di silinder roda tidak serta merta kembali sepenuhnya.
Pada saat piston bergerak ke arah kanan, akan terjadi kekosongan pada silinder. Akibatnya fluida atau minyak rem yang berasal dari reservoir tank akan diteruskan ke bagian inlet port sebagai efek dari kekosongan silinder tersebut. Setelah minyak rem atau fluida kembali dari silinder roda, maka compensating port akan mengembalikan minyak rem sedikit demi sedikit.
Mengingat fungsinya yang penting bagi sistem pengereman, pastikan Anda selalu mengecek kondisi master silinder mobil Anda. Apabila terjadi kerusakan, segera kunjungi bengkel resmi Daihatsu terdekat.