Mengulas Cara Kerja Rem Hidrolik pada Kendaraan dan Komponennya
Sebuah moda transportasi pasti hampa rasanya jika tidak dilengkapi dengan rem. Dalam dunia otomotif, rem dikenal sebagai komponen penting kendaraan yang berfungsi untuk menekan kecepatan. Salah satu jenis rem yang paling sering digunakan dalam setiap kendaraan yaitu rem hidrolik. Lalu bagaimana cara kerja rem hidrolik pada sebuah kendaraan? Simak ulasannya.
Prinsip Kerja
Sesuai dengan nama yang menempel padanya, rem hidrolik merupakan suatu sistem distributor rem dengan bantuan cairan atau hydro. Cairan yang digaet oleh rem satu ini adalah sejenis fluida yang mempunyai ketahanan lebih tinggi. Sebenarnya konsep umum yang diterapkan pada sistem kerja rem hidrolik menganut pada hukum pascal.
Meski pada umumnya, prinsip kerja rem didasarkan pada gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Namun untuk sistem kerja dari hukum pascal sendiri yaitu material berupa fluida atau cairan yang memiliki peran sebagai alat penyalur gaya pengereman dari pedal rem. Zat cair yang digunakan tidak menyandang sifat kompresi, sehingga cocok untuk meneruskan tekanan.
Tatkala cara kerja rem hidrolik dimulai dengan menekan pedal rem, pushrod yang terhubung akan memberikan gaya pada piston di master silinder. Sehingga menyebabkan ruang depan piston menyempit dan saluran reservoir menutup. Kemudian fluida dari reservoir minyak rem mengalir menuju ruang tekanan melewati port kompensasi.
Hal ini menciptakan peningkatan tekanan pada seluruh sistem hidrolik, karena fluida dipaksa mengalir melalui saluran hidrolik menuju kapiler atau brake lines. Kapiler tersebut akan meneruskan tekanan kepada semua piston kapiler atau aktuator pengeraman dengan besar yang sama. Brake lines disegel oleh cincin berbentuk O guna mencegah terjadinya kebocoran fluida.
Baca juga: Memahami Prinsip dan Cara Kerja Rem Mobil
Begitu tekanan fluida mencapai silinder roda, maka minyak rem bertekanan akan membangkitkan piston untuk menekan kampas rem ke arah rotor yang berputar. Gesekan antara bantalan dengan rotor tersebut mengakibatkan adanya torsi, sehingga kendaraan menjadi lambat. Dan pada saat itulah cara kerja rem hidrolik terjadi.
Energi panas yang dihasilkan oleh gesekan tersebut disebarkan melalui sirkulasi udara dan saluran di rotor. Bantalan rem yang digunakan pada proses ini terbuat dari bahan khusus tahan panas akibat gesekan, seperti kaca sinter maupun kevlar. Sistem kerja rem hidrolik ini bisa anda jumpai pada beberapa moda transportasi yang memiliki daya tekanan berat, seperti sepeda.
Komponen pada Sistem Rem Hidrolik
Selagi menjalankan tugasnya, sistem rem hidrolik dibopong dengan beberapa komponen utama. Pertama, master silinder yang terletak setelah pedal rem dan berfungsi mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi sebuah tekanan hidrolik. Dalam master silinder ini terdapat piston dan beberapa saluran yang bernama reservoir dan selang utama.
Kedua, brake lines yang berupa beberapa selang penghubung antar komponen pada sistem rem hidrolik. Brake lines tersebut diproduksi dengan menggunakan dua material, yaitu karet khusus dan logam. Ketiga, silinder roda dengan peranannya dalam cara kerja rem hidrolik yaitu untuk mengubah kembali tekanan cairan menjadi gerakan mekanis.
Sebagaimana yang diketahui bahwa rem merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah kendaraan. Tanpa adanya rem, maka bisa saja seseorang akan terancam keselamatannya ketika sedang berkendara. Setiap moda transportasi dibekali dengan rem yang berbeda mengikuti jenis kendaraannya.