Fungsi Expansion Valve: Jenis, Cara Kerja dan Komponennya
Expansion valve adalah salah satu komponen sistem AC mobil. Meski banyak orang sudah mengenali komponen tersebut. Tetapi tidak banyak orang yang memahami fungsi expansion valve tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai fungsi, jenis, dan cara kerja expansion valve. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini!
Fungsi Expansion Valve
Secara umum fungsi expansion valve adalah untuk menyalurkan freon pada AC mobil yang nantinya akan dikeluarkan melalui evaporator. Namun, masih ada fungsi lain yang dimiliki oleh komponen ini. Berikut beberapa fungsi komponen expansion valve, antara lain :
- Bertanggung jawab untuk mendinginkan temperatur refrigerant atau freon. Expansion valve dapat menurunkan suhu hingga -30 derajat.
- Bertanggung jawab atas banyaknya jumlah freon yang disalurkan menuju evaporator. Banyaknya jumlah freon yang disalurkan tergantung dengan kondisi sensor panas pada sensing tube. Semakin panas bagian sensor, maka semakin banyak freon yang disalurkan.
- Bertanggung jawab menurunkan tekanan pada freon. Hal tersebut karena expansion valve membantu proses mengabutkan freon yang berasal dari kompresor. Tujuan mengabutkan freon tersebut agar evaporator dapat menghasilkan udara dingin lebih efektif.
Baca Juga : Dampak Negatif Isi Freon AC Mobil Terlalu Banyak
Jenis dan Cara Kerja Expansion Valve
Hingga saat ini, expansion valve dibagi menjadi 3 jenis, berikut jenis sekaligus cara kerjanya :
1. Expansion Valve dengan Kontrol Temperatur
Jenis expansion valve ini, memiliki cara kerja menggunakan orifice dalam mengatur freon yang disalurkan.
Freon tersebut akan disalurkan menuju evaporator melalui katup ekspansi. Pada jenis expansion ini, jumlah freon yang mengalir selalu sesuai dengan ukuran orifice.
2. Expansion Valve Tipe Pipa Kapiler
Jenis ini memiliki heat sensing tube yang berfungsi mengukur suhu freon yang dikeluarkan dari evaporator. Berikut cara kerja expansion valve tipe pipa kapiler:
- Freon atau refrigerant akan dialirkan dari receiver dryer menuju katup ekspansi. Hal tersebut terjadi karena adanya tekanan dari kompresor. Namun freon tersebut tidak dialirkan ke evaporator terlebih dahulu karena kondisi katup masih tertutup.
- Selanjutnya, freon yang keluar dari evaporator menghasilkan suhu panas. Suhu tersebut nantinya akan dideteksi oleh bagian heat sensing tube.
- Suhu panas yang dideteksi oleh heat sensing tube akan diteruskan menuju membran katup melalui pipa kapiler. Kondisi membran dalam katup ekspansi akan terus melengkung sesuai dengan tingginya suhu panas.
- Lengkungan tersebut menyebabkan adanya perlawanan jarum (ball) terhadap pegas.
- Jarum yang terus terdorong akan membuat bagian katup ekspansi terbuka.
3. Expansion Valve Tipe Box
Jenis ini banyak digunakan pada kendaraan keluaran terbaru seperti saat ini. Cara kerja expansion valve tipe box menggunakan tekanan dan sensor temperatur untuk mengatur jumlah freon. Selanjutnya, freon akan dialirkan menuju evaporator melalui katup ekspansi.
Komponen-Komponen dalam Expansion Valve
Di dalam expansion valve terdapat komponen-komponen berikut di dalamnya:
- Saluran Inlet : Berfungsi sebagai pintu masuk freon dari dryer.
- Saluran outlet : Berfungsi sebagai pintu keluar freon dari expansion valve menuju evaporator.
- Membran : Berfungsi meneruskan panas yang sudah terdeteksi oleh heat sensing tube, untuk menimbulkan perlawanan antara jarum dengan pegas. Perlawanan tersebut akan membuka katup ekspansi.
- Pressure spring : Berfungsi mengembalikan posisi membran agar katup tertutup kembali dengan sempurna apabila expansion valve tidak bekerja dengan baik.
- Jarum : Berfungsi melawan pegas agar katup terbuka.
- Bodi : Berfungsi sebagai rumah dari katup ekspansi.
- Heat Sensing Tube : Berfungsi sebagai sensor panas freon.
- Capiler Tube : Berfungsi sebagai penyalur panas heat sensing tube, yang kemudian disalurkan menuju membran.
Demikian ulasan mengenai fungsi expansion valve, beserta jenis dan cara kerjanya. Pastikan Anda selalu memperhatikan kondisi expansion valve, agar AC mobil Anda tidak bermasalah. Apabila dibiarkan terus menerus, kondisi kabin akan terasa panas.